Jika kita bicara
tentang Jepang, terdapat berbagai budaya yang sangat erat dan sulit untuk
dilepaskan dari negara Jepang, salah satunya wafuku atau pakaian Jepang, yang
dalam hal ini kita menyebutnya sebagai kimono. Kimono merupakan pakaian
tradisional Jepang dengan berbagai ornament atau corak khas Jepang yang dibalut
dengan obi. Menurut jenisnya, kimono memiliki banyak macam dan variasi. Berikut
ini merupakan jenis-jenis kimono yang digunakan di Jepang.
Furisode merupakan kimono yang
bersifat formal yang digunakan oleh wanita muda yang belum menikah. Ciri khas
dari furisode adalah adanya celah di bagian ketiak yang berbentuk kantong tidak
berjahit atau disebut tamato. Selain itu, warnanya cenderung cerah dengan motif
bunga, musim, hewan atau burung. Biasanya furisode hanya digunakan untuk
menghadiri acara resmi atau formal seperti pesta pernikahan, omiai, dan juga
seijin shiki. Dalam penggunaannya, furisode dapat digunakan sebagai baju
pengantin wanita. Furisode untuk pakaian pengantin memiliki sedikit perbedaan dibandingkan
furisode yang biasanya dengan warnanya yang lebih cerah.
Tomesode adalah jenis kimono
paling formal yang digunakan oleh wanita yang telah menikah. Tomesode terdiri
atas kurotamesode dan irotomesode. Kurotomesode dipakai sebagai pakaian formal untuk acara
pernikahan, pesta, dan upacara resmi.
Untuk irotomesode, biasanya digunakan di pesta atau acara pernikahan di
istana, karena kurotomesode yang berwarna hitam identik dengan warna duka.
Selain itu terdapat homongi yaitu kimono
formal yang dapat digunakan baik oleh wanita yang sudah menikah atau belum
menikah. Hanya satu tingkat dibawah irotamesode dari segi formalitas. Homongi
dipakai sewaktu diundang ke pesta pernikahan yang bukan diadakan sanak
keluarga, upacara minum teh, merayakan tahun baru, dan pesta-pesta. Ciri khas
homongi disebut eba yakni
corak kain yang saling bertemu di perpotongan kain (bagian jahitan kimono).
Tsukesage merupakan kimono semiformal
untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Kedudukan tsukesage hanya setingkat
dibawah homongi. Tsukesage dikenakan untuk menghadiri upacara minum teh yang
tidak begitu resmi, pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru.
Komon adalah kimono santai
untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Ciri khas kimono jenis ini adalah
motif yang sederhana dan berukuran kecil-kecil yang berulang. Dikenakan untuk
menghadiri pestareuni, makan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton
pertunjukan di gedung.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar