ArkieArkie

Jumat, 28 Juni 2013

Kimono beserta Jenisnya



Jika kita bicara tentang Jepang, terdapat berbagai budaya yang sangat erat dan sulit untuk dilepaskan dari negara Jepang, salah satunya wafuku atau pakaian Jepang, yang dalam hal ini kita menyebutnya sebagai kimono. Kimono merupakan pakaian tradisional Jepang dengan berbagai ornament atau corak khas Jepang yang dibalut dengan obi. Menurut jenisnya, kimono memiliki banyak macam dan variasi. Berikut ini merupakan jenis-jenis kimono yang digunakan di Jepang.
Furisode merupakan kimono yang bersifat formal yang digunakan oleh wanita muda yang belum menikah. Ciri khas dari furisode adalah adanya celah di bagian ketiak yang berbentuk kantong tidak berjahit atau disebut tamato. Selain itu, warnanya cenderung cerah dengan motif bunga, musim, hewan atau burung. Biasanya furisode hanya digunakan untuk menghadiri acara resmi atau formal seperti pesta pernikahan, omiai, dan juga seijin shiki. Dalam penggunaannya, furisode dapat digunakan sebagai baju pengantin wanita. Furisode untuk pakaian pengantin memiliki sedikit perbedaan dibandingkan furisode yang biasanya dengan warnanya yang lebih cerah.

Tomesode adalah jenis kimono paling formal yang digunakan oleh wanita yang telah menikah. Tomesode terdiri atas kurotamesode dan irotomesode. Kurotomesode dipakai sebagai pakaian formal untuk acara pernikahan, pesta, dan upacara resmi.  Untuk irotomesode, biasanya digunakan di pesta atau acara pernikahan di istana, karena kurotomesode yang berwarna hitam identik dengan warna duka.
 
 Selain itu terdapat homongi yaitu kimono formal yang dapat digunakan baik oleh wanita yang sudah menikah atau belum menikah. Hanya satu tingkat dibawah irotamesode dari segi formalitas. Homongi dipakai sewaktu diundang ke pesta pernikahan yang bukan diadakan sanak keluarga, upacara minum teh, merayakan tahun baru, dan pesta-pesta. Ciri khas homongi disebut eba yakni corak kain yang saling bertemu di perpotongan kain (bagian jahitan kimono).
 Tsukesage merupakan kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Kedudukan tsukesage hanya setingkat dibawah homongi. Tsukesage dikenakan untuk menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu resmi, pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru.
Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Ciri khas kimono jenis ini adalah motif yang sederhana dan berukuran kecil-kecil yang berulang. Dikenakan untuk menghadiri pestareuni, makan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung.

Sumber:  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar